Thursday, May 17, 2012

Salim Mengga Bantah Anggota Komisi Pertahanan Terima Komisi Pembelian Sukhoi

Sejumlah prajurit TNI AU bersama tentara AU Rusia menurunkan pesawat sukhoi dari perut pesawat Antonov milik Rusia setibanya di Bandara Hasanuddin Makassar, Jumat (26/12). Dua pesawat tersebut merupakan pesanan TNI AU dari enam yang akan dibeli. (Foto: ANTARA News/Yusran Uccang)

16 Mei 2012, Senayan: Anggota Komisi I DPR RI Salim Mengga menangkis tudingan di seputar pengadaan alutsista pesawat tempur Sukhoi dari Rusia. Yakni, soal transparansi pengadaan dan dugaan adanya anggota Komisi Pertahanan yang menerima komisi dari pemerantaan jual-beli.

Salim Mengga mengatakan, pembelian alutsista tersebut menggunakan sistem 'G to G' (Government to Government) alias kesepakatan bisnis antarpemerintah kedua negara. Proses transaksi pembelian Sukhoi itu dilakukan oleh pemerintah RI dan Rusia secara transparan tanpa intervensi dari Komisi I.

"Perusahaan yang ditunjuk Rusia adalah Rosoborn Export. Sedangkan yang berhubungan dengan Indonesia adalah perusahaan resmi yang ditunjuk pemerintah Rusia. Dan, kita tidak kenal dengan PT Trimarga," ujar Salim Mengga saat melakukan interupsi dalam Sidang Paripurna DPR, Rabu (16/5).

Penjelasan itu ia sampaikan untuk menanggapi interupsi dari anggota Fraksi Hanura, Akbar Faisal. Akbar mempersoalkan pengadaan pesawat tempur Sukhoi yang diduga tidak transparan dan melalui perantara pihak ketiga. Menurut Salim, tak ada kaitan sama sekali antara pengadaan pesawat tempur Sukhoi dengan pesawat sipil komersial Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Spesifikasi kedua pesawat tersebut sangat berbeda. Lagi pula, pengadaan pesawat sipil bukanlah urusan Komisi I.

Ia lantas menegaskan bahwa tak ada satu pun anggota Komisi I yang menerima sesuatu atau kesepakatan tertentu dalam pengadaan pesawat tempur Sukhoi sesuai usulan Kementerian Pertahanan. "Kalau ada anggota komisi I yang pergi makan malam karena persoalan pesawat tempur Sukhoi itu, tunjukkan saja orangnya. Saya selaku anggota komisi I yang tergabung dalam Panja Alutsista tidak merasa diundang oleh siapa pun, dan saya tidak pernah menginjak restoran ataupun hotel untuk membicarakan soal alutsista," tegas politisi Demokrat ini.

Salim Mengga menyesalkan sikap saling curiga di antara anggota DPR. Apalagi jika hal itu disampaikan dalam forum sidang paripurna yang mestinya jadi ajang DPR untuk membulatkan suara. Jika ada hal yang belum jelas soal ini, kata dia, maka seyogianya dipertanyakan ke komisi terkait.

"Sebelum menyampaikan sesuatu di forum seperti ini, sebaiknya melakukan klarifikasi dulu ke Komisi I yang membidangi persoalan alutsista. Jangan terjadi fitnah sesama kita," ujarnya.

Sumber: Jurnal Parlemen

Marinir AS Senang Latihan Bersama Marinir RI


16 Mei 2012, Surabaya: Pimpinan Marinir Amerika Serikat (USMC) Letkol USMC Monbouquette mengaku senang menggelar latihan bersama tentang penanganan pascabencana alam dengan Korps Marinir RI di Surabaya mulai Kamis (10/5) hingga Rabu. "Kami sangat senang bisa bertukar ilmu dengan Marinir Indonesia," katanya saat penutupan latihan bersama di Markas Batalyon Infanteri-5 Marinir, Ujung, Surabaya, Rabu.

Oleh karena itu, dia berharap latihan seperti ini dapat berlanjut sehingga dapat menjalin kerja sama antara Marinir Amerika dan Marinir Indonesia. Latihan bersama Korps Marinir TNI AL dengan Marinir Amerika (USMC) bersandi "Marine Air Ground Task Force-Tactical Warfare Simulation" (MTWS) itu dipimpin Komandan Satgaslat Letkol Marinir Amir Kasman yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir.

Ketika menutup latihan itu, Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Tommy Basari mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin mengatakan latihan bersama itu berguna dalam mewujudkan profesionalisme prajurit dalam penanganan pasca-bencana alam di suatu wilayah.

"Latihan itu dapat meningkatkan kemampuan dalam hal perencanaan, manajemen, koordinasi dan pengerahan militer pascabencana sehingga pemberian bantuan dapat dilaksanakan secara tepat, tepat guna, dan tepat sasaran," katanya.

Selain itu, latihan bersama itu juga dapat melahirkan tenaga-tenaga terampil yang bisa dijadikan tenaga pengajar untuk personel yang belum mengikuti latihan sehingga Korps Marinir TNI AL kedepan dapat melaksanakan penanganan pascabencana alam dengan baik.

Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin selaku pemimpin Korps Marinir TNI AL mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Amerika Serikat. "Saya yakin dan percaya, sumbangsih yang diberikan akan meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika, sehingga dapat mempererat kerjasama militer kedua negara," kata orang nomor satu di jajaran Korps Marinir TNI AL itu.

Dalam upacara penutupan latihan bersama itu juga disajikan demonstrasi beladiri pencak silat yang dilakukan oleh prajurit-prajurit Batalyon Infanteri-5 Marinir.

Sementara itu, Komandan Satgaslat Letkol Marinir Amir Kasman menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta latihan sehingga latihan bersama ini dapat berjalan lancar aman dan sukses.

Sumber: ANTARA News

Wednesday, May 16, 2012

KRI Sultan Hasanuddin-366 Berlayar ke Lebanon

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono (kanan) memeriksa persiapan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Hasanuddin 366 beserta personelnya yang tergabung dalam Satgas Maritim Konga XXVII-D/UNIFIL sebelum diberangkatkan ke Lebanon di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (16/5). KRI Hasanuddin akan bertugas selama 6 bulan menggantikan KRI Sultan Iskandar Muda 367 yang telah selesai melaksanakan tugas misi perdamaian PBB di Lebanon. (Foto: ANTARA/Zabur Karuru/wt)

16 Mei 2012, Jakarta: Kapal Perang RI Hasanuddin-366 akan melaksanakan tugas selama enam bulan di perairan Lebanon sebagai Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) yang merupakan bagian keseluruhan operasi United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Keberangkatan KRI Hasanuddin-366 itu dilepas oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam upacara militer, di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu.

KRI Hasanuddin-366 yang merupakan jenis kapal perusak kawal berpeluru kendali milik TNI AL buatan Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen Belanda itu akan tergabung dalam Satgas MTF UNIFIL di perairan Lebanon menggantikan KRI Sultan Iskandar Muda 367 yang telah melaksanakan tugas di Lebanon selama enam bulan. KRI Hasanuddin-366 akan secara aktif memberikan sumbangan kepada Maritime Task Force/UNIFIL mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan Lebanese Armed Forces (LAF) - Navy maupun unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainnya di Area of Maritime Operation (AMO).

Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-D/UNIFIL yang masuk dalam KRI Hasanuddin-366 itu diperkuat oleh 105 prajurit TNI AL, yang terdiri atas 25 perwira, 44 bintara dan 24 tamtama, dipimpin oleh Letkol Laut (P) Dato Rusman lulusan AAL Angkatan 40 (tahun 1994).  

Missi TNI
 

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, mengatakan, penugasan Satuan TNI untuk bergabung dalam Satgas maritim PBB kali ini merupakan penugasan keempat kalinya yang diikuti oleh satuan jajaran TNI Angkatan Laut, sehingga selain membawa misi TNI, bangsa dan negara dalam mengemban amanat konstitusi tentunya juga memiliki nilai dan dimensi politis serta diplomatis strategsi bagi kredibilitas Indonesia di komunitas regional dan internasional.

Oleh karena itu, melalui pundak para prajurit ini terletak beban kehormatan dan kepercayaan dari bangsa dan negara untuk dapat melaksanakan tugas sebagaimana telah berhasil dilaksanakan oleh tiga kontingen garuda sebelumnya.

"Ini merupakan satgas keempat yang pernah diberangkatkan TNI ke Lebanon setelah sebelumnya memberangkatkan KRI Sultan Iskandar Muda, KRI Frans Kaisepo-368 dan KRI Diponegoro-365 yang bergabung dalam Gugus Tugas MTF," kata Panglima TNI.

Menurut dia, operasionalisasi Satgas Maritim UNIFIL memiliki dua misi pokok, yakni melaksanakan "Maritime Interdiction Operation" (MIO) untuk membantu Angkatan Bersenjata Lebanon atau LAF dalam mencegah masuknya pasokan senjata dan materiil ilegal lainnya ke Lebanon sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 tahun 2006.

Selain itu, membantu Angkatan Laut Lebanon dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas penegakkan kedaulatan negara di wilayah perairan. Oleh karena itu, diperlukan sikap mental yang kuat, fisik yang prima, disiplin dan semangat yang tinggi dari personel satgas.

"Dengan melaksanakan pengawasan wilayah perairan Lebanon, diharapkan dapat mewujudkan perdamaian abadi di Lebanon," tuturnya.


KRI Hasanuddin-366 akan menempuh perjalanan menuju Lebanon selama kurang lebih dua bulan yang menyinggahi beberapa pelabuhan seperti Cochin (India), Salalah (Oman), Port Said (Mesir) dan Beirut (Lebanono). KRI Hasanudin 366 akan bertugas selama enam bulan di Lebanon terhitung sejak Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

Beberapa negara yang mengirimkan pasukannya pada misi PBB di Lebanon atau Troops Contributing Countries (TCC) diantaranya adalah Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Yunani, dan Turki.

Salah satu keunggulan KRI Hasanuddin 366 adalah melaksanakan pengawasan perairan Lebanon melalui laut dan melaksanakan pengawasan perairan melalui udara dengan pengoperasion helikopter. Hal ini disebabkan karena dari sejumlah Satgas MTF UNIFIL, hanya ada dua negara yang menyertakan helikopter, salah satunya dari Indonesia.

KRI Hasanuddin-366 merupakan salah satu kapal terbaru yang dimiliki TNI AL, berjenis korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach). Di jajaran Alutsista TNI AL, KRI Hasanuddin-366 masuk dalam jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim).

Kapal ini memiliki berat 1.700 ton, panjang 90,71 meter, lebar 13,2 meter, kecepatan 28 knot dengan tenaga penggerak Diesel STC MAN dan dilengkapi senjata Main Gun 76 mm Rudal Self Defence Tetral, Rudal anti Kapal Excocet MM 40 blok 2, torpedo 3 A 244S Mode II/MU dan satu Helikopter jenis Bolcow BO-105.

Jumlah pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di seluruh dunia saat ini berjumlah 1828 yang tersebar di berbagai wilayah konflik yaitu Lebanon, Kongo, Haiti, Liberia, Sudan Selatan dan Darfur serta Suriah.

Diharapkan pada tahun 2014 Indonesia dapat mengirimkan 4.000 prajurit pasukan perdamaian di seluruh dunia pada misi PBB.

Sumber: ANTARA Jatim

250 Tamtama Perkuat Paskas TNI AU

Prajurit siswa Sekolah Pertama Tamtama TNI AU meneriakkan yel-yel di Skuadron Pendidikan (Skadik) 404, Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta, Jateng, Selasa (15/5). Lima Skadik Lanud Adi Soemarmo menjadi "Kawah Candradimuka" penghasil sekitar 90 persen tamtama, bintara, dan perwira TNI AU. (Foto: ANTARA/Andika Betha/ed/mes/12)

16 Mei 2012, Solo: Sebanyak 250 prajurit lulusan Sekolah Pertama Tamtama Prajurit Karir (Semata PK) Angkatan 62 Pangkalan Udara Adi Soemarmo Surakarta akan memperkuat satuan-satuan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara. "Ke-250 pemuda Indonesia yang terpilih menjadi prajurit tamtama Angkatan 62 TNI AU ini khusus dipersiapkan untuk memperkuat Paskhas TNI AU," kata Komandan Kodikau Marsekal Muda TNI R Hari Muljono di sela-sela upacara pelantikan tamtama lulusan Semata PK di Markas Lanud Adi Soemarmo Surakarta, Rabu.

Menurut Dankodikau, para tamtama harus bangga dan bersyukur karena baru saja memasuki tahap awal pengabdian kepada bangsa dan negara. Mereka telah berhasil melewati pendidikan yang tidak mudah dan ringan selama lima bulan. Oleh karena itu, lanjut Dandikau, hasil yang telah dicapai melalui pendidikan cukup berat ini hendaknya dijadikan kebanggaan sebagai motivasi untuk meningkatkan budaya belajar dan berlatih guna mengasah bekal ilmu pengetahuan serta keterampilan dasar prajurit dengan meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negera.

Menurut dia, Semata PK TNI AU merupakan pendidikan awal yang harus dilalui untuk menjadi seorang tamtama. Namun, para tamtama ini akan menempuh pendidikan khusus kejuruan Pasukan Khas dan sekolah para dasar TNI AU.

Dankodikau menjelaskan, seiring dengan perkembangan situasi akhir-akhir ini, sebagai anggota TNI harus menyadari bahwa tugas dan peran yang diemban di masa mendatang semakin kompleks dan penuh tantangan. Oleh karena itu, sebagai anggota TNI mereka senantiasa dituntut terus mengingkatkan kemamuan profesionalisme dan pengabdian yang tinggi dengan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sapta marga, sumpah prajurit, serta delapan wajib TNI.

Pada upacara pelantihan dan penyumpahan tamtama tersebut Dankodikau secara simbolis juga menyerahkan ijazah dan menyematkan pangkat prajurit dua kepada Heribertus Fallo, asal Kupang, NTT, yang terpilih sebagai siswa lulusan terbaik.

Acara tersebut juga dimeriahkan sejumlah atraksi yang diperagakan oleh para tamtama lulusan Semata PK Angkatan 62, antara lain ketangkasan merakit senjata api dengan mata ditutup, kemahiran bela diri, senam balok, dan peragaan startegi perang dalam penyerangan dan penyergapan ke daerah musuh.

Sumber: ANTARA Jateng

90 Persen Personel TNI AU Lulusan Lanud Adi Soemarmo

Wartawan mengunjungi ruangan Simulator Radar Bintara Teknik, Skuadron Pendidikan (Skadik) 402, Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo Surakarta, Jateng, Selasa (15/5). Lanud Adi Soemarmo yang membawahi 5 skadik merupakan tempat pendidikan sekitar 90 persen prajurit TNI AU. (Foto: ANTARA/Andika Betha/ed/mes/12)

15 Mei 2012, Solo:  Komandan Landasan Udara Adi Soemarmo Surakarta Kolonel (Pnb) Kusworo, mengatakan sekitar 90 persen personel TNI Angkatan Udara merupakan lulusan Lembaga Pendidikan Lanud Adi Soemarmo. "Lanud Adi Soemarmo ini merupakan pusatnya pendidikan personel TNI AU di Tanah Air," kata Danlanud disela acara "Pers Gathering" di Markas Lanud Adi Soemarmo, Surakarta, Selasa.

Menurut Danlanud, Lanud Adi Soemarmo merupakan gerbang TNI AU dalam pencetakan sumber daya manusia prajurit. "Di bawah cadradimuka ini, ribuan putra-putri terbaik bangsa digembleng dan ditempa menjadi prajurit TNI AU yang berpangkat perwira, bintara, tamtama yang berjiwa Sapta Marga," kata Danlanud.

Lanud Adi Soemarmo salah satu satuan pelaksana langsung di bawah Komando Pendidikan TNI AU yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan operasi udara dan pembinaan potensi kedirgantaraan. "Kami membawahi lima skadron pendidikan (Skadik) yakni Skadik 401, 402, 403, 404, dan 405," kata Danlanud.

Skadik 401, kata Danlanud, mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan sekolah pembentukan perwira (Setukpa) yang dulu disebut Secapa. Skadik 401 juga membantu menyelenggarakan pendidikan sekolah dinas pendek penerbang TNI/Polri dan sekarang di bawah Kodiklat TNI.

Skadik 402 menyelenggarakan pendidikan radar yang meliputi sekolah kejuruan dasar pemeliharaan (Sejursahar), radar umum, Sejursahar radar darat sekolah lanjutan Tamtama (Sejurlata) dan sekolah kejuruan dasar tamtama (Sejursarta).

Skadik 403 merupakan pusat pendidikan sekolah pertama Bintara prajurit karir pria (Semata PK) dan sekolah pembentukan bintara (Setukba), sedangkan Skadik 404 yang sebelumnya bernama sekolah calon Tamtama merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah Lanud Adi Soemarmo bertugas mendidik calon Tamtama TNI AU.

Danlanud menjelaskan, Lanud Adi Soemarmo akan melantik atau mengambil sumpahnya kepada siswa Semata PK angkatan 66 sebanyak 260 personel setelah menjalani pendidikan selama lima bulan. Para siswa Semata PK pria tersebut rencana dilantik menjadi prajurit TNI AU di Markas Lanud Adi Soemarmo, Rabu (16/5) oleh Komandan Kodikau Marsekal Muda TNI Bagus Puruhito.

Sementara Danlanud dalam acara Pers Gathering tersebut selain ajang silaturahmi dengan insan Pers di Surakarta, juga memperkenalkan tugas pokok TNI AU dan kegiatan-kegiatan pendidikan di Markas Adi Soemarmo.

Sumber: ANTARA Jateng

Legislator: Teliti Kembali Rencana Pembelian Pesawat Tempur Sukhoi


16 Mei 2012, Senayan: Bagi anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo, peristiwa kecelakaan pesawat komersial Rusia, Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak Bogor, menyadarkan bahwa pesawat yang diklaim pemerintahan Rusia sebagai pesawat supercanggih di kelasnya yang ada saat ini, dengan tampilan fisik yang mengundang decak kagum, ternyata perangkat di dalamnya tidaklah seindah tampilan luarnya.

Terbukti dalam insiden ini terkuak pesawat tersebut masih menggunakan sistem Emergency Locator Transmitter (ELT) frekuensi lama, sehingga pada saat terjadi kecelakaan, sinyalnya tidak terdeteksi. "Pesawat Sukhoi Superjet 100 ini masih menggunakan ELT frekuensi lama di 105 VHF. Sementara di Indonesia rata-rata telah menggunakan frekuensi 406 VHF," ujar Roy Suryo dalam Raker Komisi I bersama Menhan, Wamenhan, Panglima TNI, dan Pejabat Mabes TNI di Ruang Komisi I DPR, Selasa (15/5).

Roy mengatakan, atas insiden kecelakaan tersebut, perlunya pemerintah lewat Kemhan dan Panglima TNI berhati-hati dan teliti terkait rencana pembelian kembali enam pesawat tempur Sukhoi guna melengkapi menjadi satu skuadron.

"Intinya jangan sampai kita tertipu oleh tampilan luar, apalagi jika belum teruji," ujar politisi Demokrat ini. Atas nama kepentingan bangsa dan negara, kata Roy, ia siap membantu pemerintah untuk meneliti ulang isi pesawat tempur Sukhoi.

Dengan demikian pemerintah nantinya tidak menyesal, membeli produk yang ternyata tak seindah yang dibayangkan. "Syaratnya, tidak ada yang ditutup-tutupi. Terutama terhadap harganya mengingat negara lain bisa membeli pesawat tempur Sukhoi dengan jenis yang sama, tapi harganya di bawah USD 50 juta. Sementara pesawat tempur Sukhoi yang akan dibeli, harganya lebih dari itu. Sehingga wajar hal ini menimbulkan berbagai kecurigaan masyarakat," pungkasnya.

Sumber: Jurnal Parlemen

Anggota Kopassus dan FPTI Temukan Black Box Sukhoi

Ketua Tim SAR Gabungan Danrem 061 Surya Kencana Kolonel Infantri AM Putranto (kanan), mengucapkan selamat kepada Tim Charli Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang berhasil menemukan kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ-100) seusai memberi keterangan pers di Pos Pusat Evakuasi Balai Embrio Ternak Kementerian Pertanian, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/5). Kotak hitam pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, berhasil ditemukan anggota Kopassus dalam kondisi terbakar, sekitar 100 meter di atas lokasi bagian ekor pesawat di tebing jurang tempat jatuhnya pesawat Rusia tersebut. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/ip/12)

16 Mei 2012, Bogor: Tim search and rescue (SAR) akhirnya berhasil menemukan kotak hitam atau black box pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Rabu (9/5). Kunci pengungkap penyebab kecelakaan pesawat ini ditemukan empat anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat bersama personel Federasi Panjat Tebing Indonesia di tebing sedalam 200 meter.

Kepastian ditemukannya black box dikonfirmasi Komandan Korem 061/Suryakancana Kol Inf AM Putranto. Dia mengaku mendapat informasi penemuan pada pukul 21.00 WIB. Menurut dia,tim Baret Merah berhasil mengambil kotak hitam dengan cara menggunakan tali (rappelling). Hal itu dilakukan mengingat kemiringan lokasi yang mencapai 85 derajat.”Kotak hitam ditemukan sudah dalam keadaan terbakar. Bahkan kotak pelindung yang berwarna oranye sudah hilang sehingga warnanya menghitam karena terbakar,” ujarnya kepada wartawan di Bogor tadi malam.

Putranto menuturkan, sebelumnya tim tersebut diturunkan melalui helikopter pada Selasa (15/5) pagi.Tim ini diturunkan karena diyakini mereka sudah tahu lokasi kotak hitam tersebut. Sebelumnya mereka juga menemukan ELT dan alat komunikasi. Saat ditemukan, black box terlempar sejauh 100 meter dari ekor pesawat, tempat kotak ini berada pada awalnya.

Kepala Penerangan Kopassus dan komandan evakuasi dari tim Kopasus Letkol Inf Taufik Sobri membenarkan timnya berhasil menemukan perekam data yang sangat dicari tersebut. Menurut dia, tim terdiri dari Lettu Inf Taufik sebagai ketua regu,Sertu Diding,Serda Ahmad Baso dan Prada Chairil. ‘’Kami memang membentuk tim rappelling. Tim ini yang kami andalkan karena mereka sudah mengenal rutenya, sehingga mempermudah proses pengangkatan,”ungkapnya.

Ketua regu evakuasi tim Kopassus, Lettu Taufik,menjelaskan, bersama empat anggota lain dia harus turun dengan tali sepanjang 200 meter di tepi jurang.”Awalnya kami mengira itu hanya kotak biasa,karena bentuknya sudah tidak seperti semula.Warnanya hitam dan sudah tidak ada penutupnya,” ujarnya, dengan wajah gembira.

Saat ditemukan kotak tersebut berada di antara pohon-pohon dan terkubur di dalam tanah. Diduga, kotak tersebut terlempar akibat ledakan dan terbakar. ”Ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, kotak itu langsung kami bawa dengan ransel,” tegasnya.

Setelah itu, kotaknya langsung dievakuasi dengan menggunakan jalur darat dari Posko Cimelati. Sementara itu, evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 akan dilanjutkan, meskipun masa tanggap darurat tujuh hari sudah berakhir. Evakuasi dilanjutkan karena masih banyak korban belum ditemukan.

Hingga kemarin tercatat sudah ada 31 kantong jenazah yang dievakuasi dari Bogor ke Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur,untuk proses identifikasi. Adapun korban yang menumpang pesawat nahas tersebut berjumlah 45 orang.

Posisi korban dan black box diperkirakan berada di lembah yang kedalamannya mencapai 1.500 meter sehingga sulit dijamah tim SAR. Sementara tim SAR masih berada di kedalaman 600 meter dari lokasi kecelakaan, yang diperlebar hingga radius 250 meter.


”Operasi evakuasi selama tujuh hari sesuai dengan ketentuan bisa dihentikan, tapi melihat kondisi yang ada,kami akan meneruskan sampai nanti ada keputusan lebih lanjut,” kata Daryatmo dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, kemarin.

Kemarin juga hari terakhir tim evakuasi dari Rusia membantu proses evakuasi jatuhnya pesawat SSJ-100. Bila dirasa belum cukup,waktu tim Rusia di Indonesia akan diperpanjang.” Tim Rusia kasih waktu 3 hari. Kalau mereka merasa perlu diperpanjang, kan kita tidak begitu saja bilang tidak boleh masuk. Dikasih waktu oleh danrem,” kata Search Mission Coordinator (SMC) evakuasi Sukhoi Superjet 100,Putu Parwa, di landasan heli Cijeruk, Pasir Pogor,Kabupaten Bogor, kemarin.

Tim SAR gabungan TNI-Polri serta relawan, kemarin, menemukan satu jenazah korban SSJ-100 yang diduga seorang pramugari Sky Air Aviation. Korban perempuan memakai seragam warna biru itu ditemukan di dasar Sungai Ciapus yang mengarah ke Sukamantri, Kecamatan Tamansari. Wanita tersebut ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB dengan kondisi mengenaskan. Menurut seorang anggota Satuan II Brimob Mabes Polri, ciri-ciri korban mengenakan kalung warna biru,cincin emas di jari manis kiri dan berambut pirang ,serta memakai cat kuku warna biru.

Sumber: SINDO

Komisi I Setujui Hibah Meriam untuk Timor Leste


16 Mei 2012, Senayan: Komisi I DPR RI menyetujui hibah 6 Meriam Salute Gun untuk Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste. Persetujuan hibah ini tercapai dalam rapat kerja Komisi I dengan pemerintah di Ruang Komisi I, Selasa (15/5).

Dalam raker yang dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan wakilnya, Panglima TNI, dan pejabat Kementerian Luar Negeri itu, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, terkait rencana hibah 6 Meriam Salute Gun ke Timur Leste, semua fraksi setuju.

"Dengan demikian, atas suara bulat, semua fraksi tidak ada yang keberatan atas hibah meriam ini ke Timor Leste, Komisi selanjutnya akan menyampaikan ke Pimpinan Dewan," ujar Mahfudz Siddiq.

Sementara itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Presiden SBY pada 19-20 Mei mendatang akan memenuhi undangan dari Pemerintah Timor Leste untuk menghadiri peringatan 10 tahun kemerdekaan negara tersebut dan pelantikan Presiden baru.

"Sehingga hibah Meriam Salute Gun itu di antaranya akan dipergunakan Pemerintah Timor Leste untuk menyambut tamu negara untuk acara tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, pada Maret lalu, DPR juga telah menyetujui hibah aset negara berupa Meriam Salute Gun milik Kementerian Pertahanan kepada Papua New Guinea.

Komisi I DPR Setujui Hibah Enam Meriam Milik TNI AD Kepada RDTL

Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan menyetujui rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menghibahkan barang milik Negara berupa enam pucuk meriam Salute Gun TNI AD kepada Pemerintah Republik Demokratis Timor Leste (RDTL).

Persetujuan hibah enam meriam Salute Gun kepada pemerintah RDTL ini disampaikan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, dalam forum Raker Anggota Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Selasa (15/5) di gedung DPR, Jakarta.

Sebelumnya, pada kesempatan Forum Raker tersebut, Menhan Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan bahwa hibah dari enam meriam salute gun tersebut dalam rangka mendukung hari kemerdekaan Negara RDTL yang ke-10 yang akan dihadiri banyak tamu negara asing. Selain itu kegiatan hibah ini juga memiliki arti penting dalam menjaga hubungan Bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan, TNI AD sebelumnya memiliki 18 pucuk meriam salut gun kaliber 75 mm, yang berada di Batalion Armed VII di Bekasi. Ditambahkan Menhan Pemerintah Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan hibah meriam salut gun kepada pemerintah Papua New Guinea (PNG) sejumlah 6 pucuk. Untuk itu, diungkapkan Menhan, dengan dihibahkannya kembali 6 pucuk meriam salut gun kepada pemerintah Timor Leste, maka TNI hingga kini memiliki 6 pucuk.

Sehubungan dengan hal tersebut, Menhan menuturkan pemerintah memiliki rencana untuk mengadakan kembali 12 pucuk meriam untuk jenis sama, yang mana rencananya ini telah dimasukan dalam anggaran penghematan APBN-P dan optimalisasi untuk tahun 2012.

Menhan mengharapkan adanya dukungan politik anggaran untuk merealisasikan target pemerintah dalam pencapaian modernisasi untuk mengganti 12 pucuk Meriam Salute Gun yang telah dihibahkan kepada dua negara tetangga tersebut.

Turut hadir dalam Raker tersebut, perwakilan dari pemerintah, Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Soeparno, Wakasad Letjen TNI Budiman, S.IP, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin, dan Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto.

Sumber: Jurnal Parlemen/DMC

Tuesday, May 15, 2012

Danguskamlatim Hadiri Pembukaan Latma Cassowarry Exercise 12


15 Mei 2012, Darwin: Komandan Gugus Keamanan Laut Wilayah Timur (Danguskamlatim) Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Aji, menghadiri upacara pembukaan (opening Ceremony), Latihan Bersama (Latma) Cassowarry Exercise (Cassoex) tahun 2012 di Darwin Naval Base, Jum’at (11/05).

Kehadiran Danguskamlatim di komplek militer gabungan komando utara Larrakeyah Barrack itu bersama dengan pejabat tinggi Angkatan Laut (AL) Australia, Commodore Braddon Wheeler, Director General Maritime Operation, Royal Australian Navy (RAN). Turut hadir mendampingi pejabat tinggi AL kedua negara, Atase Laut Indonesia untuk Australia Kolonel Laut (P) Bambang Pramushinto dan Atase Laut Australia Untuk Indonesia Captain Katja Bizilj serta para pejabat latihan dan Perwira kapal perang yang terlibat dalam Latma tersebut.

Bertindak sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) adalah Commander Task Group (CTG) Cassoex 12 adalah, Commander Alex Hawes yang menjabat sebagai (Commander Sea Training Group, Minor War Vessels). Sedangkan komandan kontingen dari Indonesia Deputy Commander Task Group (DCTG) dijabat oleh Komandan KRI Kakap Mayor Laut (P) Himawan. Pejabat Latma Cassoex 12, Commander Alek Haws dan Mayor Laut (P) Himawan membacakan laporan kesiapan dan rencana kegiatan latihan yang akan dilaksanakan selanjutnya.

Pada kesempatan itu Director General Maritime Operation, Commodore Braddon Wheeler menyampaikan sambutan dan ucapan selamat datang di Darwin Naval Base kepada unsur Kapal Perang Republik Indonesi (KRI) yaitu KRI Kakap-811dan KRI Tongkol-813 beserta awak kapal dan tim pendukung lainnya. Diakhir acara pembukaan Latma Cassoex 12, Danguskamlatim menyampaikan amanatnya mengenai kegiatan latihan tersebut diantaranya, latihan bersama Cassowary 12 merupakan bentuk kerjasama antara TNI Angkatan Laut dan Royal Australian Navy yang dilaksanakan secara rutin setiap dua tahun sekali.

Latihan ini untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerjasama yang baik antara Indonesia dan Australia khususnya Angakatan Laut kedua negara. Menurut Danguskamlatim, Indonesia dan Australia merupakan negara tetangga yang dipisahkan oleh lautan. Membutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik antara Angkatan Laut kedua negara untuk menjaga perairan laut masing-masing dari tindakan pelanggaran dilaut berupa penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing), pencurian kayu (illegal logging), penyelundupan manusia (illegal entry) dan penanggulangan aksi terorisme dilaut (maritime terrorism).

“Latma Cassoex 12, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit KRI dan RAN serta menyamakan persepsi dan menjalin kordinasi ketika menangani korban bencana dan kecelakaan di laut”, kata Danguskamlatim.

Sebelum acara pembukaan dimulai, prajurit KRI Kakap dan KRI Tongkol mendapat undangan dari pihak RAN untuk melaksanakan jamuan minum kopi (coffee morning ) di markas HMAS Coonawarra, Darwin Naval Base.

Kemudian pejabat latihan dan Perwira yang terlibat Satgas Latma Cassoex melaksanakan rapat koordinasi di Ruang Briefing Room HMAS Coonawarra. Rapat tersebut membahas tentang rencana operasi dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh unsur kapal perang kedua negara selama latihan berlangsung.

Sumber: Dispenarmatim

Menhan Berharap Riset Di Bidang Hankam Dapat Terintegrasi Dengan Baik


14 Mei 2012, Jakarta: Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (14/5), menerima audiensi Dewan Riset Nasional Bidang Pertahanan dan Keamanan yang dipimpin oleh Bpk Andriyanto di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Menhan Purnomo Yusgiantoro saat menerima audiensi didampingi oleh Kepala Balitbang Kemhan Prof.DR.Ir.Eddy Sumarno Siradj, M.Sc.

Audiensi ini dilaksanakan untuk meminta arahan dari Menteri Pertahanan bagi riset Pertahanan dan Keamanan agar dapat terintegrasi dengan baik. Dewan Riset Nasional berdiri sejak tahun 1984 diketuai langsung oleh Menristek pada waktu itu yaitu BJ Habibie, Dewan ini didirikan untuk menyatukan badan-badan riset yang tersebar di tiap-tiap kementerian pada waktu itu untuk ke pentingan nasional dan saat ini bertanggung jawab kepada Menteri Riset dan Teknologi.

Dewan riset mengajukan pemikiran-pemikiran, gagasan dan pertimbangan sebagai masukan bagi Menteri Riset dan Teknologi. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa sebagai awalan harus dilihat posisi awal seperti berapa dana yang tersedia untuk riset di Kementerian Pertahanan dan yang tersebar di instansi lain yang dikhususkan bagi riset pertahanan dan keamanan.

Selanjutnya harus dibuat roadmap riset pertahanan dan keamanan yang dapat segera diaplikasikan sehingga jelas arah tujuannya ke depan. Setelah roadmap tersebut tersusun, lanjut Menhan, kemudian di-break down kepada instansi yang mengadakan riset pertahanan dan keamanan seperti Kemhan, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Polri, dan instansi lainnya beserta anggaran masing-masing sehingga dapat terlihat kekuatan riset dari instansi Pertahanan dan Keamanan.

Menhan juga mengharapkan produk-produk riset hankam seperti rudal dan kendaraan angkut militer sebagai hasil riset tahun 2009 dapat terus dikembangkan.

Sumber: DMC

Pengusaha Jatim Bisa Bangkrut Karena Kapal Perang AS Sandar di Dermaga Niaga

USS. Blue Ridge (LCC 19) bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/5). Kapal Pusat Komunikasi dan Komando Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika yang mengkoordinir wilayah seluas 52 juta meter persegi di kawasan pacifik itu melakukan kunjungan ke Indonesia selama beberapa hari. (Foto: ANTARA/Zabur Karuru/Spt/12)

15 Mei 2012, Surabaya: Hubungan Indonesia- Amerika Serikat terganjal kerikil. Rencana kedatangan tiga unit kapal perang milik Armada ke-7 Amerika Serikat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akhir Mei nanti,menuai protes.

Asosiasi Pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak menilai kedatangan kapal perang negeri Paman Sam selama 10 hari (28 Mei-8 Juni) akan mengganggu kelancaran arus bongkar muat. Asosiasi pengusaha yang mengajukan protes di antaranya, Indonesia National Shipowner Asociation (INSA) Surabaya, Asosiasi Logistik dan Forweder Indonesia Jawa Timur (Jatim), Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jatim, Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jatim. Asosiasi pengusaha ini memperkirakan, sandarnya kapal perang itu akan memicu kerugian logistik sebesar USD4,5 juta dan berdampak pada biaya ekonomi tinggi.

Para asosiasi juga sepakat mengajukan surat keberatan ke pihak terkait. Di antaranya,Panglima TNI, Menteri Pertahanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Kepala Staf Angkatan Laut, Panglima Armada Timur, Gubernur Jatim, DPR RI dan DPRD Jatim. Ketua Umum GPEI Jatim Isdarmawan Asrikan mengatakan, rata-rata kapal sandar di Jamrud Utara berkapasitas 20.000 ton. Jika biaya logistik per kapal sekiar USD12.000 hingga USD15.000 per hari, maka untuk tiga kapal mencapai USD45.000 per hari.Bila ditotal selama 10 hari maka biayanya menjadi USD450.000. Saat ini antrean Pelabuhan Tanjung Perak mencapai 10 hingga 15 kapal. “Jika antrean berlangsung 10 hari, maka kerugian sekitar USD4,5 juta. Lagipula, dermaga Jamrud itu zona bisnis, bukan untuk kepentingan militer, apalagi untuk militer asing,”katanya.

Ketua Umum DPC INSA Surabaya, Steven H Lasawengen mengaku keberatan jika kapal perang AS bersandar di Surabaya.Sebab,jumlah dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya cukup terbatas. Kondisinya juga kurang memadai lantaran usianya sudah mencapai 100 tahun. “Kapal AS malah mau sandar selama 10 hari. Ini tentu akan merugikan kami,”tandasnya.

Menanggapi protes asosiasi pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak,Kepala Otoritas Pelabuhan III, I Nyoman Gde Saputra mengatakan, tiga unit kapal perang AS bersandar di Tanjung Perak karena pemerintah belum punya dermaga yang khusus. “Nah, agar tidak mengganggu proses bongkar kapal di pelabuhan, nanti kami akan terapkan sistem tidak menetap atau tidak permanen. Jadi sewaktu-waktu kapal bisa dipindah,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah,Lantamal V Surabaya siap menerima keluhan sejumlah asosiasi pengusaha di Pelabuhan Tanjung Perak. Kabagpen Lantamal V Mayor Laut (KH) Agus Setiawan mengatakan, kegiatan kapal perang Amerika Serikat di Surabaya sejatinya adalah gawe TNI AL. “Kami ini hanya ketamuan saja.

Jadi sudah seyogyanya memberi bantuan pengamanan, akomodasi dan acara penyambutan. Nah, kalau ada yang keberatan berkaitan dengan sandarnya kapal, mestinya ke pihak otoritas pelabuhan. Sebab itu urusan mereka, ”tandasnya.

Wakil Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat, Philip W Roskamp dihubungi melalui sambungan telepon selular tadi malam, belum bisa memberi keterangan terkait rencana kunjungan tiga kapal perang ke Tanjung Perak, Surabaya. ”Saya masih di dalam taksi. Nanti saya carikan informasinya ke kantor,” kata pria yang biasanya mengurusi wartawan Jakarta ini.

Sumber: SINDO

RUU Industri Pertahanan Diharapkan Rampung Juli 2012


15 Mei 2012, Senayan - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin menargetkan segera menyelesaikan pembahasan RUU Industri Pertahanan menjadi UU, sebelum penutupan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2011-2012 pada 13 Juli mendatang.

Ia optimistis RUU ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai penjadwalan, mengingat antara DPR dan pemerintah telah banyak memiliki kesamaan pandangan soal sejumlah hal krusial dalam RUU ini.

Hal ini disampaikan Hasanuddin saat memimpin RDP dengan jajaran pejabat (Dirjen) Kementerian Pertahanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN, membahas kelanjutan pembahasan RUU Industri Pertahanan di Ruang Komisi I DPR, Selasa (15/5).

"Kita harapkan RUU ini dapat kita bahas dan selesaikan sebelum penutupan Masa Persidangan IV pertengahan Juli mendatang. Apalagi pembahasan RUU ini tinggal melanjutan dari pembahasan pada masa persidangan lalu," ujar politisi PDIP ini.

Agenda RDP hari ini adalah menyusun jadwal rapat untuk kelanjutan tahapan pembahasan RUU ini sehingga rapat menjadi efektif dan produktif serta tidak banyak membuang waktu yang ada. Apalagi, Masa Persidangan IV ini cukup pendek, hanya 40 hari kerja.

Sumber: Jurnal Parlemen

Pakistan Tawarkan Pesawat Tempur JF-17 Thunder

JF-17 Thunder. (Foto: jf-17)

14 Mei 2012, Jakarta: "Pakistan baru-baru ini menawarkan pesawat tempur jenis JF-17 Thunder kepada Angkatan Udara Indonesia," kata Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah, di Jakarta, Senin.

 "JT-17 Thunder merupakan pesawat multidimensional yang fasilitasnya hampir sama dengan generasi terbaru F-16 buatan Amerika Serikat. Pesawat ini bisa diandalkan dan harganya lebih murah," katanya.

Dia menjelaskan Kepala Satuan Angkatan Udara Indonesia, Marsekal TNI Imam Sufaat, telah mengunjungi Pakistan untuk melihat pesawat JF-17 Thunder.

Dalam kunjungan tersebut, kata Sanaullah, kepala satuan angkatan udara Indonesia menyatakan terkesan dengan pesawat buatan perusahaan Pakistan Aeronautical Complex bekerjasama dengan Chengdu Aircraft Industry Corporation dari China tersebut.

"Saat ini kami menunggu kunjungan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, ke Pakistan untuk melihat JF-17 Thunder buatan kami," katanya.

Pesawat tempur JF-17 Thunder merupakan pesawat multidimensional berbadan ringan, berfungsi di segala cuaca dan memiliki kemampuan tempur sangat baik di udara.

Sumber: ANTARA News

Monday, May 14, 2012

USS Freedom Patroli Keliling Asia Tenggara

USS Freedom. (Foto: U.S. Navy/Lt. Ed Early/Released)

 14 Mei 2012, Batam: Pemerintah Amerika Serikat menempatkan kapal kombatan USS Freedom untuk keliling Asia Tenggara. "Kapal kombat akan ditempatkan di Asia Tenggara, keliling Asia Tenggara," kata Duta Besar AS untuk Singapura, David Adelman, di Batam, Senin. Kapal itu, kata dia, dirancang untuk kepentingan bantuan bencana dan kemanusiaan. "Tidak distasiunkan di Singapura, tapi keliling," kata dia.

USS Freedom mulai dikirim ke Singapura awal 2013. Di tempat yang sama, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, mengatakan, Angkatan Laut AS selalu memiliki kapal yang beroperasi di Asia Tenggara. "Angkatan Laut AS selalu punya kapal di kawasan ini," kata dia.

Penempatan USS Freedom di perairan Asia Tenggara bukanlah sesuatu yang baru. "Sudah dibahas TNI dan menteri pertahanan," kata dia. Penempatan kapal angkatan laut, kata dia, merupakan bagian dari komitmen AS melibatkan diri di wilayah Asia Tenggara. "Sekarang saja ada kapal yang sandar di Tanjungpriok," kata dia.

Sebelumnya, dari Washington dilaporkan kapal-kapal perang kelas baru Angkatan Laut AS pertama akan dikirim ke Singapura tahun depan untuk penyebaran 10-bulan, kata seorang pejabat, Kamis, saat AS bergerak untuk memperluas kehadirannya di Asia-Pasifik. "USS Freedom akan digelar ke Singapura selama 10 bulan pada musim semi 2013," kata Letnan Angkatan Laut Katie Cerezo dalam surat elektroniknya kepada AFP seperti dikutip ANTARA.

Kapal tersebut adalah kelas baru "kapal tempur pesisir" yang lebih kecil. Kapal permukaan tersebut dimaksudkan untuk operasi dekat dengan pantai dan dapat disebarkan dengan cepat ke wilayah krisis yang merupakan bagian dari strategi AS berfokus pada Asia-Pasifik.

Angkatan Laut mengatakan bahwa pasukannya akan dilengkapi dengan 55 kapal perang dari jenis ini, empat di antaranya bisa digunakan di Singapura. Kapal tersebut dimaksudkan untuk digunakan secara rotasi dan tidak ditempatkan pada pangkalan Singapura, di mana militer AS sudah mengoperasikan satu pos kecil yang membantu logistik dan latihan-latihan bagi pasukan di Asia Tenggara.

Sumber: ANTARA News

Amankan Presiden, Koarmabar Gelar Latihan Pratugas Operasi Pengamanan VVIP

(Foto: Paspampres)

14 Mei 2012, Jakarta: Dalam rangka pengamanan Presiden dan Wakil Presiden serta tamu negara setingkat Presiden, Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menggelar Latihan Pratugas Operasi Pengamanan VVIP Tahun 2012. Latihan ini dibuka oleh Pangarmabar Laksda TNI Didit Herdiawan di Markas Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin (14/5).

Pangarmabar mengatakan, latihan operasi pengamanan VVIP akan berlangsung selama tiga hari, 14-16 Mei 2012. Latihan memiliki makna sangat penting yaitu membekali Satgas Operasi Pengamanan Koarmabar dalam kemampuan taktik, teknik pengamanan VVIP sesuai standard operation procedure (SOP).

Pangarmabar berharap latihan ini adalah kesiapsiagaan unsur-unsur Koarmabar dalam melaksanakan tugas operasi pengamanan VVIP dalam menghadapi segala bentuk ancaman, sabotase dan spionase yang dilaksanakan oleh pihak tertentu.

Menurutnya, Koarmabar sebagai bagian integral TNI AL, diamanatkan oleh UU Nomor 34/2004 tentang TNI untuk mengemban tugas melaksanakan operasi militer untuk perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Salah satu tugasnya adalah melaksanakan pengamanan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya. Pangarmabar menegaskan latihan bagi prajurit merupakan kebutuhan yang hakiki dalam menjalankan tugas pengabdian bagi negara. Karena melalui latihan akan senantiasa terasah kemampuan kita.

Selain itu juga dapat menambah wawasan di lapangan serta menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang dimiliki. Mengingat pentingnya latihan pratugas ini, kata Pangarmabar, fokus latihan ini adalah mewujudkan lima sasaran penting dan strategis.

Pertama, terwujudnya pengetahuan dan ketrampilan para peserta latihan dalam melaksanakan tugas operasi.

Kedua, terbentuknya kerja sama yang baik antar unsur Satgas dalam melaksanakan tugas operasi.

Ketiga, terjaminnya keamanan VVIP dari segala bentuk ancaman dan sabotase serta spionase yang dilakukan oleh pihak tertentu.

Sasaran keempat adalah terjaminnya keamanan wilayah selama kegiatan VVIP dari ancaman berupa gerakan separatis bersenjata, radikalisme dan terorisme.

Kelima, melaksanakan seluruh rangkaian latihan dengan pencapaian zero accident. Dalam latihan ini diikuti oleh 720 personel Koarmabar TNI AL.

Usai upacara pembukaan, digelar simulasi pengamanan pejabat VVIP dari helikopter menuju unsur KRI TNI AL.

Sumber: Jurnas

Latma “EX Pandu 12/12” Berakhir


11 Mei 2012, Surabaya:Latihan Bersama (Latma) antara Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut dengan Naval Diving Unit Republic Of Singapure Navy (NDU RSN) dengan sandi “Ex Pandu 12/12” berakhir. Kegiatan ini secara resmi ditutup oleh Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Ari Soedewo SE. dengan ditandai penyematan brevet oleh masing – masing Komandan pasukan khusus tersebut, di Pusat Latihan Kapal Perang. (Puslat Kaprang) Kolatarmatim, belum lama ini, Jumat (11/5).

Penyematan brevet sebagai akhir dari latihan itu dari Kopaska TNI dilakukan oleh Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Ari Soedewo SE, sedangkan dari pihak NDU RSN disematkan oleh Komandan NDU RSN Nick Neo.

Latihan ini merupakan latihan bersama yang digelar oleh TNI AL dan Angkatan laut Singapura dengan tujuan untuk mempererat hubungan antara kedua angkatan laut khususnya, dan kedua negara pada umumnya. Kegiatan latihan ini dilaksanakan setiap setahun sekali, dengan tempat latihan di Koarmatim, Koarmabar dan Singapura.

Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono SH. M.Hum dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Komandan Guspurlatim antara lain mengatakan, Latihan bersama merupakan upaya pemimpin TNI AL dalam melaksanakan pembinaan dan perawatan personel secara terus menerus, berjenjang dan berkelanjutan diharapakan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan prajurit, baik teknik maupun taktik perorangan maupun tim. Dengan demikian, akan terwujud sosok prajurit yang benar-benar profesional, khususnya dalam melaksanakan peperangan laut khusus atau Naval Special Wafare.

Menurut Pangarmatim, bahwa kemajuan peralatan tempur secanggih apapun, tanpa didukung oleh pengawakan prajurit yang profesional maka tentu tidak akan dapat menggunakan secara maksiamal.

“Dengan perpaduan antara prajurit yang profesional dan didasari semangat juang yang tinggi, serta didukung dengan peralatan tempur yang canggih, maka tugas-tugas TNI AL dalam menjaga kewibawaan dan kedaulatan serta integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia akan dapat dilaksanakan dengan baik,”tegas Pangarmatim.

Sumber: Dispenarmatim

Kasal: Perairan Batam Perlu Perhatian Khusus

Kapal perang Singapura RSS Fearless 94 melintas di Selat Singapura dengan latar belakang Marina Bay Sands Hotel and Casino Singapura, Jumat (11/5). Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyebutkan, selama 2011 tercatat sebanyak tiga kali kejadian menonjol yang mengganggu keamanan lalu lintas kapal di jalur perdagangan internasional itu. (Foto: ANTARA/Henky Mohari/Koz/mes/12)

12 Mei 2012, Batam: Kasal Laksamana TNI Soeparno mengatakan perairan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat lokasinya yang strategis. "Batam berbatasan dengan negara tetangga sehingga harus mendapat perhatian khusus dan serius," kata Kasal usai meresmikan Dermaga Pangkalan TNI AL Batam, Jumat.

Ia mengatakan perairan Batam sangat rawan atas berbagai tindak kejahatan dan pertahanan. Bila tidak dikawal dengan baik, kata dia, maka memungkinkan praktek penyelundupan di perairan Batam.

Nilai strategis Batam yang berada di Selat Malaka juga memberikan perairan Batam rawan tindak kejahatan trans nasional. "Kepulauan berbatasan memberikan konsekuensi logis kerawanan," kata dia.

Meski begitu, ia mengatakan Batam belum membutuhkan kapal selam untuk mengantisipasi tindak kejahatan. "Kapal selam belum urgen di Batam. Kapal selam itu untuk perang," kata dia.

Kasal mengatakan pemerintah telah memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan. "Sudah kontrak dengan Korea Selatan," kata dia. Diperkirakan kapal selam selesai dirakit pada 2013.

Kapal jenis perusak berpeluru kendali milik TNI AL KRI Ahmad Yani 351 dan kapal perang KRI Viper 820 melintas di Selat Singapura dengan latar belakang gedung bertingkat Singapura, Jumat (11/5). (Foto: ANTARA/Henky Mohari/Koz/mes/12)

Kasal meresmikan Dermaga Markas Komando Lanal Batam. Pembangunan dermaga beton beserta jalan dari Mako Lanal ke dermaga memakan dana Rp23 miliar. Kasal mengatakan pembangunan dermaga di Mako Lanal memiliki nilai strategis tersendiri, mengingat Kota Batam berdekatan dengan negara tetangga. Apalagi Batam merupakan daerah kepulauan di perbatasan yang rawan konflik.

Dermaga sepanjang 50 meter bisa memuat beberapa Kapal Perang Indonesia jenis Rudal Cepat bisa KRI rudal cepat milik Indonesia yang diproduksi di Batam. Dermaga dan jalan panjang juga memiliki fasilitasi aliran listrik darat dan air darat yang dapat mendukung ketahanan kapal beroperasi.

Diharapkan, pembangunan dermaga dapat membantu kinerja Lanal Batam dalam mengamankan wilayah kesatuan negara RI.

Sumber: ANTARA Kepri